Membangun Jaringan LAN Sederhana
Untuk membangun jaringan LAN yang besar kita harus menguasai cara
membangun LAN yang sederhana terlebih dahulu. Karena jaringan LAN yang
besar sebenarnya kumpulan dari jaringan LAN yang sederhana yang kemudian
dirangkaikan satu sama lain sehingga membentuk suatu jaringan yang
sangat besar. Memang tidak ada patokan berapa jumlah komputer untuk
jaringan sederhana ini, ya paling tidak hanya mempunyai 1 (satu switch
hub) yang dihubungkan beberapa komputer tergantung jumlah dari port
Switch hub tersebut. Sedangkan untuk jaringan LAN yang besar tentu
mempunyai beberapa switch hub untuk menghubungkan komputer-komputer
dalam area yang lebih luas.
Disini saya hanya menulis artikel mengenai cara membangun LAN yang sederhana saja.
Pertama-tama kita harus mempersiapkan terlebih dahulu Switch Hub, Kabel UTP, Connector RJ45 dan tang Crimpping.
Dan kita ingin membuat jaringan dengan 3 unit komputer seperti diagram dibawah :
Disini saya hanya menulis artikel mengenai cara membangun LAN yang sederhana saja.
Pertama-tama kita harus mempersiapkan terlebih dahulu Switch Hub, Kabel UTP, Connector RJ45 dan tang Crimpping.
Dan kita ingin membuat jaringan dengan 3 unit komputer seperti diagram dibawah :
Untuk peng-kabel-annya sebagai berikut :
Sebelah kiri merupakan salah satu ujung kabel dan disebelah kanan
merupakan ujung kabel yang lainnya. Posisi warna disesuaikan dengan
posisi nomer pin untuk ditempatkan di pin RJ45 seperti dibawah ini :
Setelah pemasangan kabel sudah sempurna tinggal dimasukkan (plug) ke
port Ethernet dikomputer dan ujung kabel satunya dimasukan ke Switch
Hub. Yang perlu diingat panjang kabel tidak boleh lebih dari 100 meter.
Teknik Jaringan (LAN)
Di sini kami mencoba untuk menjelaskan secara praktis bagaimana membuat
jaringan komputer secara sederhana. Yang akan kami uraikan disini
merupakan konsep jaringan dengan Topologi Star. Konsep ini yang
kebanyakan dipakai di perusahaan. Untuk membuat suatu jaringan komputer
ini tentunya material yang diperlukan harus tersedia, yaitu Crimping Tool : alat semacam tang yang digunakan untuk melekatkan kabel dengan connector. Kabel Jaringan (Twited Pair) : disini
kita menggunakan kabel category 5 karena kebanyakan jaringan komputer
sekarang ini memakai TBase 100, maksudnya kecepatan 100 MBps. (untuk
TBase 1 GB harus pakai category 6). Kabel ini mempunyai 4 (empat) pasang
kabel, jadi total ada 8 (delapan) kabel yang saling berpasangan sesuai
dengan warnanya masing-masing. Hati-hati dengan warna jangan ketukar. Connector RJ45 : Seperti yang di ilustrasikan dibawah ini.
Gambar di atas merupakan connector RJ45 Male(laki) dilihat dari berbagai sisi. Dan gambar berikut merupakan pasangan nya yaitu RJ45 Female(perempuannya) Biasanya RJ45 ini sudah menyatu dengan motherboard, tapi terkadang dia punya card sendiri dinamakan Ethernet Card. Penjelasan Pin : Pin 1 = TX+ : yaitu pin transmitter kutub positip. Pin 2 = TX- : yaitu pin transmitter kutup negatip. Pin TX ini digunakan untuk mengirim data, dan seperti dijelas diatas TX terdiri dari kutup positip dan negatip. Pin 3 = RX+ : Pin receiver kutup positip. Pin 4, 5 = tidak digunakan. Pin 6 = RX- : Pin receiver kutup negatip. Kebalikan dari TX, RX merupakan menerima data dari TX. Seperti juga TX, RX terdiri dari kutup positip dan negatip. Pin 7, 8 = tidak digunakan. Dibawah ini merupakan ilustrasi untuk kombinasi pengkabelan : T568A
Gambar di atas merupakan connector RJ45 Male(laki) dilihat dari berbagai sisi. Dan gambar berikut merupakan pasangan nya yaitu RJ45 Female(perempuannya) Biasanya RJ45 ini sudah menyatu dengan motherboard, tapi terkadang dia punya card sendiri dinamakan Ethernet Card. Penjelasan Pin : Pin 1 = TX+ : yaitu pin transmitter kutub positip. Pin 2 = TX- : yaitu pin transmitter kutup negatip. Pin TX ini digunakan untuk mengirim data, dan seperti dijelas diatas TX terdiri dari kutup positip dan negatip. Pin 3 = RX+ : Pin receiver kutup positip. Pin 4, 5 = tidak digunakan. Pin 6 = RX- : Pin receiver kutup negatip. Kebalikan dari TX, RX merupakan menerima data dari TX. Seperti juga TX, RX terdiri dari kutup positip dan negatip. Pin 7, 8 = tidak digunakan. Dibawah ini merupakan ilustrasi untuk kombinasi pengkabelan : T568A
Gambar diatas merupakan standard kombinasi T568A, dan gambar kedua
merupakan kombinasi Crosslink nya (crossOver). Cross Over digunakan
apabila kita ingin menghubungkan dua komputer tanpa harus lewat Hub.
Dan kadang digunakan apabila menghubungkan antar hub. Untuk hubungan
komputer dengan hub cukup menggunakan Patch yaitu tanpa crossover.
Tetapi untuk hub yang memakai TBase 10 biasanya sudah ada port untuk
crossOver dan biasanya dinamakan cross link. Jadi kita tidak perlu
repot-report memikir untuk menyilangkan kabel. Dari kombinasi diatas
(T568A) sebenarnya sudah sangat jarang dipakai dan saya sendiri tidak
pernah memakai kombinasi diatas, jadi kelebihan dan kekurangannya tidak
tahu. Kombinasi warna yang sering digunakan sekarang ini adalah T568B
seperti gambar dibawah ini :
Tetapi untuk Crossover tidak pernah lagi dipakai kalau kita memakai
switch hub, karena switch hub sekarang sudah otomatis melakukan
Crossover bila yang dihubungkan antara swich hub dengan switch hub yang
lainnya. Tetapi apabila kita menghubungkan 2 (dua) komputer tanpa
melalui Switch hub kita harus melakukan Crosover seperti diatas.
Sebenarnya pin#4, 5, 6, 8 tidak dipakai, jadi hubungan crosover bisa
dilakukan seperti gambar dibawah :
Logika Crossover sebenarnya gampang : Pin 1 pada sisi kiri Merupakan
TX+ transmitter harus dihubungkan ke Pin 3 pada sisi kanan yang
merupakan RX+ receiver pada sisi lain. Pin 2 pada sisi kiri merupakan
TX- yang harus dihubungkan ke Pin 6 pada sisi kanan yang merupakan RX-
pada sisi kanan. Pin 3 pada sisi kiri merupakan RX+ yang harus
dihubungkan ke Pin 1 yang merupakan TX+ pada sisi kanan. Pin 4 sisi
kiri -> Pin 4 sisi kanan Pin 5 sisi Kiri -> Pin 5 sisi kanan Pin
6 sisi kiri merupakan RX- harus dihubungkan ke Pin 2 (TX- ) pada sisi
kanan. Saya pikir penjelasan untuk peng-kabel-an sudah cukup panjang
lebar, nanti akan saya lanjutkan bagian ke-2 untuk setting OS. Windows
nya. Peringatan : Dalam melakukan Crimping kabel, ujung kabel yang lain
harus unplug, soalnya kalau peralatan powernya lagi on makan port-nya
bisa rusak karena korsleting.
Perancangan dan Implementasi Jaringan Komputer
Jaringan
lokal atau Local Area Network adalah sekumpulan dua atau lebih komputer
yang berada dalam batasan jarak lokasi satu dengan yang lain, yang
saling terhubung langsung atau tidak langsung. LAN dibedakan atas cara
komputer tersebut saling terkoneksi, baik secara logik maupun fisik.
Komputer dalam sebuah LAN bisa berupa PC, Macintosh, Unix, Minicomputer,
Mainframe ataupun hardware lain dengan arsitektur yang berbeda,
walaupun ada batasan dalam setiap mesin untuk saling terkoneksi dengan
mesin lain berupa batasan fisik dan logik.
Sebuah PC atau komputer dalam sebuah LAN disebut sebagai node, node bisa berupa server atau workstation yang kadang disebut sebagai station saja. Minicomputer atau Mainframe berfungsi sebagai host untuk sebuah dumb-terminal
atau PC (diskless workstation). LAN yang mengkoneksikan node melalui
jaringan publik telepon atau dedicated biasa disebut sebagai Wide Area Network (WAN).
Node terkoneksi ke jaringan melalui Network Interface Card (NIC) atau network adapter. NIC diinstall di expansion-slot komputer, beberapa vendor komputer membuat NIC yang sudah terpasang on-board di dalam papan induknya.
NIC
terkoneksi ke jaringan secara langsung atau tidak langsung. Setiap node
minimal mempunyai satu interface, tidak tertutup kemungkinan sebuah
node dipasang dua atau lebih interface untuk koneksi yang simultan ke
beberapa jaringan sekaligus. Kemungkinan ini menjadi salah satu solusi
alternatif untuk menggantikan dedicated-router dengan sebuah PC yang berfungsi sebagai router.
Dalam kaitannya dengan konfigurasi, tipe LAN dibagi menjadi dua bagian:
1. Kaitan administrasi antar node, jaringan server-base dan jaringan peer-to-peer.
2. Kaitan
fisik dan logik antar node, ditentukan oleh bagaimana logika/fisik data
melewati jaringan yang dibedakan oleh arsitektur jaringan berupa
Ethernet, Token-Ring atau FDDI dll, dan tipe logik jaringan bus, ring
atau star.
Dalam jaringan server-base sebuah server mengatur akses resource (file dan print) untuk workstation. Server menjalankan Network Operating System
(NOS) untk menyediakan layanan dan mengotentifikasi workstation/user
dan klien menjalankan software NOS-client. Server bisa berbentuk
dedicated yang berfungsi hanya sebagai server, contohnya server Novell
NetWare, ada juga yang mempunyai dua fungsi sekaligus bisa dipakai
sebagai layaknya sebuah workstation. NOS yang non-dedicated lebih banyak
disukai pengguna, contoh yang non-dedicated adalah Windows NT Server
dan hampir semua mesin Unix dan Linux.
Peer-to-peer
network atau disingkat peer-network merupakan contoh jaringan yang
lebih egaliter, semua node bisa bertindak sebagai server maupun
workstation dan tidak ada autentifikasi terpusat, autentifikasi diatur
tersendiri di setiap node yang memberikan layanan. Server yang dimaksud
di sini bukanlah benda fisik tetapi sebuah terminologi dimana node yang
memberikan layanan dinamakan server dan node yang mengakses layanan
tersebut dinamakan klien. Secara simultan sebuah node dapat menjalankan
layanan server dan klien.
Topologi
jaringan dibedakan atas layout antar node secara fisik dan logik.
Secara fisik topologi jaringan berupa sistem bus, ring, star ataupun
campuran.
· Sistem bus menggunakan media yang dipakai bersama antar node, contohnya jaringan 10Base-2 dan 10base-5 yang menggunakan kabel coaxial.
· Sistem ring menggunakan koneksi antar node berbentuk melingkar, sistem ini dikembangkan oleh IBM.
· Sistem star menggunakan konsentrator untuk koneksi semua node, konsentrator ini bisa berupa hub ataupun switch.
Topologi
logik jaringan dibedakan atas bagaimana data dilewatkan melalui
jaringan. Secara fundamental hanya ada dua topologi logik yaitu:
· Bus,
sistem ini menggunakan metoda broadcast ke jaringan untuk komunikasi
data dari node ke node. Setiap node akan menerima data dari broadcast
ini dan akan diabaikan jika memang bukan tujuannya. Broadcast yang
berlebihan bisa mengurangi kinerja jaringan, karena kondisi ini dikenal
metoda switching untuk mengurangi broadcast (berlaku hanya pada jaringan
kabel).
· Ring,
sistem ini menggunakan metoda token-passing dimana data yang dikirim
akan berputar melalui node ke node sampai node tujuan ditemukan.
Topologi
logik pada implementasinya secara fisik bisa berbeda, misalnya topologi
ethernet bus menggunakan kabel UTP dan concentrator hub (secara fisik
topologinya adalah star). Topologi logik jauh berkembang lebih pesat
dibandingkan dengan topologi fisik.
Arsitektur
Jaringan terdiri dari perkabelan, topologi, media metoda akses dan
format paket. Arsitektur yang umum digunakan dalam jaringan adalah
berbasis kabel elektrik, melalui perkembangan teknologi optik kini
banyak digunakan juga serat kabel optik sebagai media alternatif beserta
kelebihan dan kekurangannya.
Arsitektur
Jaringan berada pada masa kondisi transisi. ARCnet, Ethernet dan
Token-Ring merupakan salah satu contoh arsitektur lama yang akan segera
digantikan dengan arsitektur lain dengan kecepatan yang lebih tinggi.
Arsitektur
Jaringan yang sekarang banyak dipakai, meskipun dianggap obsolete,
mendukung transmisi mulai dari 2,5 Mbps untuk jaringan ARCnet, 10 Mbps
Ethernet dan 16 Mbps untuk jaringan Token-Ring. Arsitektur Jaringan ini
telah dikembangkan untuk kinerja yang lebih tinggi, pada jaringan ARCnet
ditingkatkan menjadi ARCnet Plus 20Mbps dan Ethernet ditingkatkan
menjadi 100 Mbps Fast Ethernet dan 1000 Mbps dengan nama Gigabit
Ethernet.
Selain pengembangan yang sudah ada, juga mulai diimplementasikan arsitektur baru seperti serat optik atau Fiber Distributed Data Interface (FDDI) dan Asynchronous Transfer Mode (ATM). Teknologi terakhir untuk serat optik adalah Synchronous Optical Network (SONET).
Selain
jaringan kabel tembaga dikenal juga jaringan nirkabel atau wireless.
Jaringan nirkabel menggunakan sistem transmisi gelombang radio dan
gelombang mikro (microwave). Serat optik mempunyai kelebihan yang sama
dengan nirkabel dibandingkan jaringan kabel tembaga yaitu jangkauan
jarak yang lebih jauh. Serat optik banyak dipakai untuk lintas pulau dan
lintas negara yang lebih sering disebut kabel-laut, sedangkan nirkabel
menggunakan komunikasi satelit. Kelemahan komunikasi satelit
dibandingkan kabel-laut adalah komunikasi satelit mempunyai delay waktu
yang lebih tinggi.
Di
awal millenium ketiga ini kita sudah menikmati jaringan kabel, jaringan
optik dan jaringan nirkabel radio. Mungkin suatu saat kita akan sempat
menikmati teknologi baru selain ketiga teknologi jaringan di atas,
semoga.
Perangkat
keras jaringan yang berbasis PC adalah komputer itu sendiri, kartu
jaringan, kabel, konektor, konsentrator kabel, pelindung dan
perlengkapan tambahan (tools).
Komputer
yang dipakai dalam jaringan umumnya mempunyai spesifikasi kelas AT
dengan prosesor 80386 ke atas, kelas prosesor ini mampu memproses data
dengan sistem arsitektur 32 bit. Untuk stations atau dumb-terminal bisa
lebih rendah spesifikasinya.
Kartu jaringan atau Network Interface Card
(NIC) menjadi syarat utama komputer tergabung dalam sebuah jaringan,
setiap komputer minimal mempunyai satu kartu. Kartu jaringan dipasang
harus sesuai dengan arsitektur jaringan yang dipakai, kartu Ethernet
tidak bisa dipasang di jaringan Token-Ring. Umumnya kartu ARCnet dan
Ethernet relatif lebih murah dibandingkan dengan kartu Token-Ring,
sedangkan kartu Serat Optik jauh lebih mahal dibandingkan dengan
komputer itu sendiri.
Kabel yang digunakan bervariasi sesuai dengan topologi logik jaringan, jaringan Ethernet Bus menggunakan kabel RG-58 atau thin-net coaxial, RG-8 atau thick-net,
sering juga disebut dengan Yellow Cable. ARCnet juga menggunakan kabel
rg-58 tetapi menggunakan sebuah consentrator. Saat ini ARC sudah sangat
jarang dipakai. Kabel jaringan yang paling banyak dipakai sekarang
adalah Unshielded Twisted Pair (UTP) atau pasangan kabel berpilin tanpa pelindung. Untuk pemakaian luar gedung digunakan Shielded Twisted Pair (STP). Dalam beberapa kondisi tertentu terdapat pemakaian drop-cable di jaringan thick-net dan patch-cable di jaringan UTP.
Konektor
yang dipakai dalam jaringan harus sesuai dengan jenis kabel dan jenis
NIC. Beberapa konektor tertentu harus disertakan dengan pemasangan grounding untuk menghindari imbas listrik atau petir.
Selain
peralatan fisik juga dibutuhkan peralatan bantuan untuk pengerjaan
pemasangan kabel seperti crimper, AVOmeter dan network tester. Network
tester cukup mahal, bisa ribuan dollar, untuk jaringan kecil bisa cukup
dengan AVOmeter saja untuk memastikan kondisi sambungan yang dilakukan crimper layak digunakan.
Perangkat
lunak jaringan terdiri dari driver interface (NIC), Sistem Operasi
Jaringan atau Network Operating System (NOS), Aplikasi Jaringan,
Aplikasi Manajemen dan Aplikasi Diagnostik/Monitoring dan Aplikasi
Backup. Beberapa dari elemen-elemen ini terbundel dalam satu paket NOS
dan sebagian berbentuk sebagai third-party software.
Driver
menjembatani kartu jaringan dengan perangkat lunak jaringan di sisi
server maupun workstation. Driver kartu jaringan spesifik terhadap jenis
kartu jaringan dan sistem operasi yang dipakai, biasanya selain
disediakan oleh vendor pembuat kartu tersebut juga kadang disediakan
oleh vendor sistem operasi jaringan. Jika anda kehilangan driver NIC
tersebut anda masih bisa mencari melalui internet ke situs vendor
tersebut atau ke situs NOS-nya.
Jenis
driver yang dikembangkan ada dua buah yaitu Open Data-Link Interface
(ODI) dan Network Driver Interface Specification (NDIS).
Network
Operating System berjalan di server dan bertanggungjawab untuk
memproses request, mengatur jaringan, dan mengendalikan layanan dan
device ke semua workstation. NOS bisa saja merubah file system yang
dipakai di workstation secara transparan, misalnya pada sistem Novell
Netware, workstation menggunakan Windows dengan filesystem FAT dan
server menggunakan Netware File System, contoh lain yaitu koneksi
Windows ke Linux Samba.
Setiap
workstation membutuhkan aplikasi NOS client untuk dapat berkomunikasi
dengan server. Aplikasi ini sering juga disebut sebagai shell, redirector, requestor atau client. Pada umumnya NOS client sudah terbundel dalam sistem operasi, misalnya Samba client di Windows sudah termasuk dalam Explorer.
Network Aware Application
adalah bundel aplikasi server yang didesain khusus untuk sistem
jaringan. Aplikasi ini mempunyai sifat aware terhadap sistem jaringan
seperti pencatatan akses, pembatasan akses tertentu, dll. Aplikasi yang
canggih dalam dunia client/server bahkan bisa membagi proses ke
mesin-mesin lain yang terpisah. Di Linux contohnya adalah proyek
Beowulf.
Network Management Software
adalah perangkat lunak yang berfungsi memonitor jaringan. Elemen yang
dimonitor bisa berupa aktivitas jaringan, hidup/matinya node, dll.
Protokol Simple Network Management Protocol berfungsi untuk hal ini, jika semua node mendukung SNMP-agent
maka perangkat lunak monitoring dapat memantau semua aktivitas yang
terjadi di node misalnya kinerja processor, penggunaan RAM, trafik
input/output dll. Salah satu aplikasi ini yang dikembangkan di Linux
adalah NetSaintdan MRTG (Multi Router Traffic Grapher).
Aplikasi
Backup dalam NOS menjadi salah satu hal yang penting dalam jaringan,
NOS biasanya sudah membundel aplikasi ini dalam paketnya. Backup bisa
dilakukan secara software ataupun hardware, secara software seorang
admin bisa melakukan remote backup ke mesin lain secara berkala, secara
hardware backup biasanya dilakukan dengan disk-mirroring.
5. Pengembangan
Pengembangan
jaringan meliputi 4 tahap yang harus dilalui untuk mendapatkan hasil
yang sempurna dalam jaringan. Keempat tahap tersebut adalah planning (perencanaan), design (perancangan), implementation (implementasi) dan operation (operasional).
a. Perencanaan
Tahap
awal ini bertujuan untuk mendapatkan needs (kebutuhan), keinginan
(desirability) dan kepentingan (interest). Untuk mendapatkan ketiga hal
ini harus dilakukan survey ataupun wawancara terhadap user. Selain itu
harus ditentukan pendekatan yang paling feasible untuk tahapan
selanjutnya.
Satu
langkah yang paling penting dalam perencanaan jaringan ini adalah
pencarian/investigasi dalam konteks sebelum jaringan terbentuk.
Investigasi ini ditujukan untuk mencari pola kerja, alur, trafik dan
kemungkinan bottleneck di dalam jaringan, selain itu investigasi ini
bisa membantu dalam kemungkinan kebutuhan di masa selanjutnya. Berbicara
dengan user langsung akan mendapatkan input yang lebih signifikan
tentang kebutuhan mereka, keinginan dan mungkin juga ketakutan user.
Sebagai admin anda harus bekerjasama dengan user.
Keputusan
terhadap sistem jaringan bisa dilakukan dengan dua hal, memenuhi
kebutuhan secara langsung atau memenuhi kebutuhan melalui hal yang
bersifat alternatif. Dalam beberapa kondisi investasi di awal mungkin
lebih besar dibandingkan dengan operasional yang ada, tapi di masa
mendatang investasi maupun operasional selanjutnya bisa jauh lebih
kecil. Selain kebutuhan di atas juga harus didefinisikan batasan yang
ada seperti perangkat yang ada, kemampuan user, kondisi lingkungan
seperti suhu dan kelembaban dll.
Langkah
selanjutnya adalah merancang biaya dengan batasan faktor-faktor
kebutuhan dan keinginan di atas. Elemen-elemen yang menyangkut
pembiayaan antara lain:
· Kabel, biaya kabel itu sendiri dan proses instalasinya, bisa terjadi biaya instalasi lebih tinggi dari biaya kabel itu sendir.
· Perangkat Keras, seperti komputer, NIC, terminator, hub dll.
· Perangkat Lunak, NOS, client dan berbagai aplikasinya.
· Pelindung Jaringan, seperti Uninterruptible Power System (UPS), anti petir, spark arrester.
· Biaya habis, biaya konsultan, arsitek maupun operator pada saat instalasi.
· Biaya berjalan, seperti biaya bulanan bandwidth, listrik, AC, gaji admin dan operator.
· Biaya pelatihan untuk administrator dan user.
Selain
elemen-elemen di atas ada satu yang sering dilupakan yaitu biaya
downtime. Downtime terjadi pada saat pemindahan dari sistem lama ke
sistem baru, pada saat downtime ini terjadi pengurangan produktifitas
karena user harus menunggu sistem yang baru berjalan dan pada saat
sistem baru ini mendapatkan kegagalan, sementara sistem harus
dikembalikan ke keadaan semula.
b. Perancangan
Tahap
ini merupakan detail perencanaan di atas. Dalam tahap ini faktor-faktor
yang ada dalam perencanaan dijabarkan secara detail untuk kebutuhan
tahap selanjutnya pada saat implementasi. Perancangan jaringan adalah
proses yang mystic-mixture art, science, keberuntungan (luck) dan
accident (terjadi begitu saja). Meskipun penuh dengan proses yang
misterius ada banyak jalan dan strategi untuk melaluinya.
Jumlah node dan pendelegasian tugas.
Isu yang banyak dikenal dalam perancangan jaringan adalah jumlah
node/titik yang ada. Dari jumlah node yang ada bisa kita definisikan
tugas yang harus dikerjakan oleh setiap node, misalnya karena jumlah
node sedikit print-server
cukup satu disambungkan di server atau di salah satu workstation. Jika
jumlah node lebih banyak ada kemungkinan terjadi duplikasi tugas untuk
dibagi dalam beberapa segmen jaringan untuk mengurangi bottleneck.
Pendefinisian Operasional Jaringan.
Langkah yang bagus jika anda mendapatkan perhitungan sumber daya dan
pemakaian jaringan. Perhitungan ini berkaitan dengan spesifikasi
perangkat keras yang akan dipakai seperti apakah harus menggunakan switch daripada hub, seberapa besar memory yang dibutuhkan, apakah dibutuhkan kabel riser fiber optik karena jaringan menyangkut bangunan berlantai banyak, dan sebagainya.
Pendefinisian Administrasi Keamanan.
Tipe keamanan jaringan berkaitan banyak dengan jenis autentifikasi dan
data dalam jaringan. Selain ancaman terhadap jaringan dari arah luar
juga harus diperhatikan ancaman dari arah dalam, dari user jaringan itu
sendiri. Pertimbangan terhadap keamanan ini juga mempengaruhi pemakain
peralatan baik secara fisik dan logik. Secara fisik misalnya penggunaan
switch lebih aman terhadap proses sniffing
dari satu node ke broadcast jaringan, selain meningkatkan kinerja
jaringan (pengurangan broadcast yang berlebihan), secara logik misalnya
penggunaan protokol jaringan yang dipakai (apakah cukup protokol TCP/IP
saja?), pemakaian protokol yang secure yang dienkrip seperti SSH (Secure SHell), SSL (Secure Socket Layer) dan PGP (Pretty Good Privacy).
Pendefinisian Administratif Jaringan.
Untuk kelancaran operasional jaringan harus ada pembagian tugas dalam
memaintenance jaringan, baik yang menyangkut perangkat lunak, standar
prosedur maupun yang berkaitan dengan sumber daya manusia seperti
administrator dan operator. Aspek-aspek yang berkaitan dengan
operasional ini antara lain:
· Perawatan dan backup, kapan, siapa dan menggunakan apa.
· Pemantauan software dan upgrade untuk memastikan semua software aman terhadap bugs.
· Standar prosedur untuk kondisi darurat seperti mati listrik, virus ataupun rusaknya sebagian dari alat.
· Regulasi
yang berkaitan dengan keamanan, seperti user harus menggunakan password
yang tidak mudah ditebak atau penggantian password secara berkala.
Checklist dan Worksheet.
Checklist dan Worksheet berfungsi sebagai catatan kebutuhan, kejadian
dan prosedur yang terjadi dalam jaringan, biasanya berbentuk form yang
diisi oleh user ataupun siapa saja yang berkaitan dengan kejadian yang
terjadi. Checklist dapat digunakan dalam memproses kegiatan yang terjadi
untuk bahan pelaporan dan evaluasi. Setelah jaringan terbentuk bisa
saja sistem manual ini dipindahkan dalam bentuk digital menjadi Frequently Ask Questions (FAQ) dan trouble-ticket.
Beberapa vendor NOS tertentu membuat sistem checklist yang bisa dipakai
langsung oleh user. Di sisi operator jaringan ada juga yang menggunakan
sistem maintenance sheet yang digunakan oleh operator/admin untuk memastikan prosedur perawatan berjalan sempurna.
c. Implementasi
Pemasangan
jaringan secara aktual terjadi pada tahap implementasi. Di tahap ini
semua rencana dan rancangan diterapkan dalam pekerjaan fisik jaringan.
Beberapa pertimbangan dan sarang dalam melakukan instalasi jaringan:
· Tetap informasikan ke user apapun yang terjadi selama pemasangan.
· Dapatkan
diagram eksisting jaringan, jika terjadi kemungkinan kabel yang sudah
eksis tetap bisa dipakai atau digunakan sebagai backup/cadangan
· Tes semua komponen sebelum dipasang dan tes kembali setelah komponen terpasang.
· Kabel dan komponen harus dipasang oleh orang yang mengerti tentang hal tersebut.
· Jangan melanjutkan ke langkah berikutnya sebelum memastikan langkah sebelumnya telah benar-benar selesai.
· Catat
dengan eksak perangkat keras yang dipasang termasuk aksesorisnya,
seperti catu daya (power suplly), patch cable, konektor dsb.
· Catat masing-masing komponen yang terinstall termasuk spesifikasi dan lokasinya.
· Setelah semua terpasang tes secara menyeluruh dalam jaringan.
· Install aplikasi dalam jaringan dan lakukan tes. Jangan melakukan tes dengan data yang sebenarnya, gunakan fake-data (data contoh).
Selain catatan instalasi buatlah manual yang detail untuk administrator, supervisor, operator maupun user. Manual ini bisa dijadikan sebagai prosedur standar dalam operasional maupun perawatan. Lengkapi manual dengan diagram dan as-built-drawing dari sistem kabel yang dipasang.
Tahap
implementasi harus dibarengi dengan proses pelatihan. Proses pelatihan
ini ditujukan ke semua pemakai jaringan baik itu administrator,
supervisor, operator maupun user. Proses pelatihan bisa diadakan secara in-house maupun outside training. Tahap pelatihan ini juga menjadi faktor dalam pembiayaan jaringan secara keseluruhan.
Implementasi
dalam lingkungan kerja. Selain implementasi sebuah jaringan baru dalam
kondisi tertentu dalam lingkungan kerja tidaklah semudah memasang
jaringan yang benar-benar baru. Banyak pertimbangan yang harus
diperhatikan seperti adaptasi terhadap jaringan baru, waktu downtime dan
masalah lain yang bisa saja timbul. Ada beberapa strategi dalam
menghadapi hal ini:
· Cold conversion,
strategi ini adalah penggantian total dari jaringan lama (atau tanpa
jaringan) ke jaringan baru. Strategi ini termasuk paling mudah dilakukan
tetapi strategi ini biasanya tidak dipakai untuk jaringan yang
mempunyai tugas/misi yang kritis seperti jaringan yang menghubungkan
kasir pasar swalayan, tidak boleh terjadi downtime.
· Conversion with overlap,
strategi ini melakukan pemasangan dan operasional secara paralel,
selama jaringan baru dipasang jaringan lama tetap berjalan sambil
sedikit demi sedikit beralih ke jaringan baru. Strategi ini harus
mempertimbangkan waktu jika faktor waktu menjadi batasan utama.
· Piecemeal conversion,
strategi ini mirip dengan strategi sebelumnya hanya dilakukan secara
lebih detail dan bertahap. Sasaran pindah ke jaringan baru merupakan
target jangka yang lebih panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar